Dalam dunia bisnis yang dinamis, kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan efisien adalah kunci sukses. Namun, seringkali perusahaan dihadapkan pada situasi di mana strategi yang awalnya digariskan tidak lagi menghasilkan hasil yang diharapkan.
Di sinilah konsep “pivot” masuk ke dalam permainan, sebagai salah satu pendekatan yang dapat membantu perusahaan mengambil keputusan bisnis yang lebih efisien. Untuk penjelasan lebih lanjut, langsung saja simak artikel yang kami rangkum dari effstartup.id berikut!
Apa Itu Pivot?
Pivot adalah perubahan strategi bisnis yang signifikan yang diambil oleh perusahaan ketika strategi yang sedang dijalankan tidak menghasilkan hasil yang diinginkan. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Eric Ries, seorang pengusaha dan penulis dari buku “The Lean Startup”. Pivot bukanlah tanda kegagalan, tetapi lebih merupakan refleksi dari kemampuan adaptasi perusahaan terhadap perubahan pasar dan keadaan yang terus berubah.
Tujuan Pivot dalam Keputusan Bisnis
Tujuan utama dari pivot dalam konteks pengambilan keputusan bisnis adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Berikut adalah beberapa tujuan kunci dari mengambil langkah pivot:
1. Menyesuaikan Dengan Perubahan Pasar
Pasar selalu berubah, dan apa yang sukses di masa lalu belum tentu akan berhasil di masa depan. Dengan mengenali perubahan tren, preferensi pelanggan, atau kondisi ekonomi, perusahaan dapat melakukan pivot untuk menjaga relevansi dan daya saing mereka.
2. Memperbaiki Produk atau Layanan
Pivot dapat membantu perusahaan memperbaiki produk atau layanan mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ini bisa berupa perubahan pada fitur, desain, atau bahkan model bisnis secara keseluruhan.
3. Mengefisienkan Operasi
Jika perusahaan mengidentifikasi bahwa model operasional mereka tidak efisien, pivot dapat membantu mengubah proses-proses internal agar lebih efisien dan mengurangi biaya produksi.
4. Mengoptimalkan Strategi Pemasaran
Pivot juga dapat berfokus pada perubahan dalam strategi pemasaran. Perusahaan dapat beralih ke segmen pasar yang lebih menguntungkan atau mengubah pesan pemasaran mereka agar lebih sesuai dengan nilai yang ditawarkan.
5. Membuka Peluang Baru
Melalui pivot, perusahaan dapat membuka peluang baru yang sebelumnya belum dikenali. Ini bisa berupa ekspansi ke pasar baru, pengembangan produk tambahan, atau kemitraan strategis yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan.
Contoh Pivot Sukses
Salah satu contoh pivot yang sukses adalah perusahaan Slack. Awalnya, Slack adalah bagian dari proyek pengembangan permainan bernama Glitch. Namun, ketika permainan tersebut tidak mendapatkan banyak pengguna, tim di belakangnya memutuskan untuk memfokuskan usaha mereka pada alat komunikasi internal yang kemudian menjadi Slack. Pivot ini membantu Slack menjadi salah satu alat komunikasi paling populer di tempat kerja.
Kesimpulan
Pivot adalah instrumen penting dalam mengambil keputusan bisnis yang efisien. Dengan kesadaran akan perubahan pasar dan kesiapan untuk beradaptasi, perusahaan dapat menghindari kemungkinan stagnasi dan terus bergerak maju. Dalam era bisnis startup yang cepat berubah, kemampuan untuk mengenali kapan pivot diperlukan bisa menjadi faktor penentu kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan.
Pivot dengan Tujuan: Mengambil Keputusan Bisnis yang Efisien